Langsung ke konten utama

[PALESTINA]

Penetapan hari ini berdasarkan Mandat Majelis Umum PBB melalui Resolusi 32/40 B pada 2 Desember 1977 dan Resolusi 34/65 D pada 12 Desember 1979. Latar belakang hari solidaritas berpulang kepada Resolusi PBB No. 181 tahun 1947 tentang pembagian wilayah Palestina menjadi tiga bagian. 55% untuk wilayah yahudi, 44% untuk Palestina dan 1% kawasan internasional. (Kompasiana) 

29 November ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina. Kalian pernah merasakan punya tempat tinggal, kemudian datang orang bertamu dan meminta pertolongan. Anda memberikan bantuan untuk ia menginap, namun setelahnya ia mengklaim tempat anda sebagai miliknya hingga anda sendiri disingkirkan dari tempat yang anda miliki sejak ratusan tahun itu. Dan dunia mengamini dan mengesahkan kejahatan tamu anda itu. 

Dan dari analogi cerita di atas, tamu brengsek dan licik itu bernama Yahudi yang mendirikan negara Israel. Dan anda adalah bangsa Palestina yang baik namun dibalas tuba itu. 

Bagi saya pembelaan terhadap Palestina tak akan bisa dihapus dari hati dan jiwa ini sejak pertama kali mengetahui kisah keji perampokan tanah negeri itu, hingga kapanpun Allah SWT memberi jatah bernafas. Secara rasa ke-Indonesia-an, ini bagian dari apa yang dicantumkan dalam pembukaan konstitusi tertinggi negara RI UUD 1945 bahwa bangsa Indonesia turut serta dalam perdamaian dunia. 

29112020
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...