Langsung ke konten utama

[TEMBE NGGOLI]

Tembe Nggoli merupakan salah satu sarung tenun khas yang berasal dari masyarakat Bima (Mbojo) di ujung timur pulau Sumbawa Nusa Tenggara Barat.

Menenun (muna ro medi) bagi gadis Bima salah satu keterampilan wajib sebelum menikah. 

Tembe Nggoli memiliki warna yang cerah dan cantik. Permukaannya halus, tidak mudah kusut dan sobek. Menghangatkan tubuh dan dingin saat digunakan saat panas. 
 Memakai sarung sangat lazim bagi kaum laki-laki maupun perempuan Bima dari zaman dulu hingga sekarang. Dimana cara memakai sarung Nggoli tersebut antara kaum laki-laki dan kaum perempuan sangat berbeda, pada kaum laki-laki mereka memakai sarung seperti layaknya kaum pria lainnya di Indonesia, yaitu dengan cara digulung ketat di bagian perut atau pinggang yang dalam bahasa Bima (Mbojo) biasa disebut “katente tembe”. Sedangkan bagi kaum perempuan sarung dipakai sebagai bawahan dengan cara dilipat dan diselipkan (dijepit agar tidak terlepas) yang disebut “sanggentu tembe”. Sedang untuk atasan bagi kaum perempuan dikenal dengan istilah rimpu. Cara memakai kain rimpu dengan menutup aurat bagian atas, sehingga yang terlihat hanya wajah (rimpu colo untuk wants yang sudah menikah). Selain itu, ada juga rimpu mpida; penggunaan kain tenun khusus untuk wanita yang belum menikah, yaitu hanya memperlihatkan bagian mata.

Motif tembe nggoli tidak mengenal motif manusia atau hewan karena termasuk larangan menggambar makhluk yang bernyawa sesuai dengan ajaran Islam. Motif yang digunakan berupa motif bunga atau tumbuh-tumbuhan dan motif garis atau geometri. 

Motif bunga dan tumbuhkan berupa bunga samobo (bunga sekuntum), bunga satako (bunga setangkai), bunga aruna (bunga nanas), kakando (rebung). Sedang motif garis dan geometri berupa gari (garis), nggusu/pado tolu (segitiga), nggusu/pado upa (segitiga empat), pado waji (jajaran genjang) dan nggusu waru (segi delapan). 

Setiap karya dan keunikan masing-masing daerah kaya akan pesan, filosofis, juga makna tersendiri yang menjadi karakter bagi masyarakatnya. 

20092020
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...