Aku selalu tanamkan pada diri ini, bahwa dengki itu artinya kau menuang racun ke dalam mulutmu sendiri sehingga tertenggak sampai usus, lalu berharap bahwa musuh-musuhmulah yang akan mati karenanya. Apakah yang demikian itu tindakan orang berakal? (Ali Zainal Abidin ibn Husain ibn Ali ibn Abi Thalib)
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha sebagian besar kita ramai mengucapkan permohonan ma'af. Tak hanya sebagai pribadi, bahkan institusi resmi. Caranya beragam, ada yang datang berjabat tangan langsung, menyampaikan secara pribadi lewat media komunikasi/sosial, spanduk/baliho dikeramaian dan sebagainya. Tidak afdhol/sempurna jika berlebaran tanpa membuat ucapan permohonan ma'af.
Ada peminta ma'af, Ada pemberi ma'af dan tentu media berma'afan yang digunakan. Media utama berma'afan sebenarnya hati masing-masing kita. Mema'afkan bukan berarti sebuah kesalahan dan pelakunya layak di ma'afkan. Mema'afkan karena kita berarti lebih layak mendapatkan ketenteraman dan ketenangan hati. Berat memang, tapi begitulah tangga menuju kesucian jiwa.
Foto : 17 Januari 2020, Asrama UTS
22072021
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar