Salah satu tantangan bagi mereka yang melakukan kebaikan adalah kontinuitas, keberlangsungan atau terus-memerus, dalam bahasa agama disebut dengan Istiqomah. Berbuat baik meski sedikit saja sudah terasa sulit diantara godaan kesibukan rutinitas duniawi dalam keseharian kita.
Istiqomah jelas bukan sebuah hal yang mudah untuk dilakukan dan bukan berarti sulit dan tidak ada yang bisa melakukannya. Siapapun yang ingin konsisten mencapai sebuah tujuan besar, pasti harus melewati berbagai penderitaan, kesulitan dan keadaan yang tidak di sukai. Tanpa Istiqomah, tanpa kontinuitas dan tanpa kesinambungan dalam kebaikan, amal dan kerja, target pekerjaan tidak akan berhasil sesuai harapan. Saking tidak mudahnya Istiqomah ditempatkan pada ruang yang tak biasa sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus walaupun hanya sedikit". (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika kita refleksikan lebih dalam secara jujur, ada batas minimal dimana seseorang memiliki daya tahan untuk melakukan kebaikan. Rahasianya, terletak pada sejauh mana kemampuan menyiasati kehidupan agar tetap dalam irama kebaikan.
Kuncinya terletak pada bagaimana menjaga nafas-nafas kebaikan, agar ia tak berhenti kecuali bersamaan dengan berhentinya jatah nafas-nafas kita dimuka bumi.
Refleksi singkat menemani para pembimbing dan mahasiswa PKM
Foto : Bersama Dosen Pembimbing PKM UTS
21072019 Cordova 03
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar