Suatu hari Nabi Yusuf as ditanya, "Mengapa engkau sering berpuasa, sedang engkau adalah bendaharawan negara?", Yusuf menjawab, " Aku takut kalau aku kenyang, aku akan lupa nasib orang-orang yang kelaparan."
Kelaparan dan kemiskinan permasalahan yang selalu muncul dalam setiap jaman. Dalam kepemimpinan masa siapapun. Namun, yang harus menjadi perhatian ialah empati dari pemimpin dan rakyat di daerah tersebut terhadap rakyat yang kekurangan sehingga masuk dalam kategori kemiskinan dan kelaparan. Islam sebagai agama yang diturunkan untuk rahmat bagi semesta alam tentu memberi solusi menjawab permasalahan ini. Dalam setiap harta ada hak orang lain yang harus dikeluarkan, diantaranya hak untuk orang miskin dan kelaparan tersebut. Di keluarkan bisa dalam bentuk Zakat, Infaq, Shodaqoh dan sebagainya.
Islam menempatkan sikap dermawan ini dalam hal yang mulia, hingga memberi separuh biji kurma saya dapat menjaga sang pemberi dari api neraka kelak di akhirat.
Diriwayatkan dari Adi bin Hatim ra, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Berjagalah (dari) api neraka walaupun hanya dengan sebelah buah kurma'. " (HR. Bukhari).
Penjelasan hadits ini, janganlah kita menganggap remeh apa yang disedekahkan walaupun sedikit karena hal tersebut menjaga si pemberi sedekah dari api neraka.
Di bulan Ramadhan ini dimana Rasulullah SAW yang dermawan bertambah kedermawanan nya, mari kita penuhi dengan empati dan peduli pada sesama dengan sedekah atau infaq sekecil apapun yang kita bisa berikan. Agar puasa yang kita lakukan tidak hanya sebatas ibadah pribadi yang tidak membekas kepada sesama yang ada di sekeliling kita.
25042020
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#EnergiRamadhan
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar