Dihari-hari terakhir Ramadhan tahun lalu, kita pernah dirundung sedih. Keakraban sebulan bersama kemuliaan Ramadhan seakan telah menyatu, masih banyak dosa yang harus dihapus dengan karunia Ampunan-Nya dibulan itu, masih terlalu minim amal yang diteguk dari telaga Ramadhan, masih kurang tempaannya sebagai bekal 11 bulan kemudian. Tak terasa kita begitu mengiba pada-Nya agar bisa bertemu lagi. Apakah saat ini Rindu Ramadhan masih ada, atau semakin menggebu atau bahkan kian pudar oleh hembusan angin duniawi 11 bulan belakangan?
Kerinduan sejati itu tak berkurang kadarnya oleh waktu dan tempat. Bahkan semakin lama, rindu akan semakin menggunung. Semakin jauh jarak, rindu akan semakin menggebu. Rindu bukan hanya terucap diawal semata, tapi menjadi lafadz yang terus membasahi lidah, mengisi ruang hati, bercengkrama terus dialam pikiran dan terlihat dalam tingkah perbuatan.
Saat mengetahui sesuatu yang dirindukan akan segera tiba. Semakin berbunga hati, semakin tak karuan menyiapkan penyambutan terbaik, mengeluarkan hidangan terlezat dan tentu senyum terindah.
RAMADHAN kurang sebulan lagi akan datang sesuai jadwalnya. Ia melebihi merpati yang tak pernah ingkar janji. Yang masih harus diraba kedalam diri seberapa besar rindu itu tersisa untuk Ramadhan. Kita juga tak punya jaminan usia dapat bersua hingga ramadhan tiba. Belum terlambat, jika hari ini masih biasa-biasa saja dan hambar rasanya, saatnya me-Charge rindu pada Ramadhan. Buktikan greget Rindumu bukan semata puisi tanpa aksi.
20042019 08:59
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#CatatanLangkah
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net
Komentar
Posting Komentar