Setiap individu punya keterbatasan yang bukan membuatnya terbatasi olehnya. Tapi, menjadikannya manusia-manusia beda dan menembus batas.
Saya, anda dan orang lain punya keterbatasan. Mustahil manusia tanpa kekurangan. Dalam banyak hal pastinya masing-masing memiliki ruang keterbatasan. Sekembar apapun ada perbedaannya yang membuatnya unggul dari lainnya, bukan malah menyamakan diri dengan yang lainnya.
Para sahabat saja memiliki keterbatasan yang dengannya menjadi penanda keunikan dan membuatnya unggul. Sifat lembut dan penuh perasaan Abu Bakar ra, karakter keras dan tegas Umar ra, Bilal bin Rabah yang merupakan budak dan level rendah dalam strata bangsa Arab. Mereka bisa menjadikan keterbatasannya sebuah keunikan ibarat bintang gemintang dilangit. Terangnya tak memudarkan cahaya satu dengan lainnya.
Ibarat beragam makanan dalam sebuah piring. Berbeda rupa, warna, aroma, bahkan rasa. Tak semua bentuk menarik bercitarasa manis, yang berwarna menyolok memiliki aroma yang kuat, atau rasa yang gurih datang dari kuliner yang keras.
Ibnu Taimiyah mengartikan ketinggian semangat sebagai bekal menemukan keunikan dalam keterbatasan setiap diri, dari sebuah dorongan kuat berupa "Sikap tidak membela apapun kecuali Allah, tidak menggantikan sesuatu selain Allah, tidak ridho dengan selain Allah, merasa dekat dengan Allah, senang dan gembira dengan Allah. "
09032021
#IWANwahyudi #MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Komentar
Posting Komentar