Langsung ke konten utama

[MAKNA SELEMBAR FOTO]

Saat saya kecil hingga massa kuliah untuk mendokumentasikan sebuah peristiwa tidak semudah saat ini, karena harus memakai film negatif yang harus dicuci cetak terlebih dahulu. Setiap jepretan begitu berarti selain proses mencetaknya yang memakan waktu tentu memakan biaya juga pastinya. Sekarang berpuluh-puluh bahkan ratusan kali jepretan foto untuk mengambil satu foto terbaik itu begitu mudahnya dan bisa langsung dilihat hasilnya seketika itu. 

Mungkin itu yang menjadi penyebab bagi mereka yang segenerasi dan generasi yang lebih jadul lagi dari saya,  selembar foto itu sangat berarti dan memiliki nyawa yang dapat bercerita tentang peristiwa dan yang terpenting adalah pengorbanan mewujudkan foto tersebut.

Membuka album foto (kumpulan foto yang sudah dicuci cetak) akan menarik semua memori dan memutar nostalgia masa lampau. Ia akan lebih memiliki daya cerita yang kuat sehingga mengakumulasi menjadi spirit untuk menjadi lebih baik lagi dimasa sekarang dan mendatang.

kita adalah hasil dari kisah dimasa lalu, dan berproses untuk cerita yang akan di tuturkan pada masa yang akan datang, dan selembar foto bisa mewakili itu pada waktunya nanti.

06032019 17:53 Gedung Mandiri lantai 1
#IWANwahyudi
#MariBerbagiInspirasi
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net

*) Foto Saat menyampaikan pernyataan sikap saat siaran di RRI Mataram mendampingi Istiqlal Ahad Dien Ramen 
(Ketua LDK Baabul Hikmah Universitas Mataram)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...