Langsung ke konten utama

[LOGIKA ALAM]

"Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin". (QS. Adz Dzariyat:20) 

Beberapa waktu terakhir seakan alam banyak berbicara di media, bertutur akan lakonnya yang tak biasa, memenuhi ruang viral dunia maya, menarik perhatian relawan dan mengetuk kepedulian sosial. Alam dengan bahasa dan aksaranya melalui luapan air deras, guncangan yang menggetarkan, semburan dan tumpahan lahar panas yang menghentakan, longsor yang menutupi permukaan aktifitas dan kemudian meninggalkan luka dan kesadaran yang selalu telat mengetuk manusia. 

Ada keseimbangan yang berlangsung alamiah terusik, gerak fitrah alam yang terganggu bahkan cenderung mengarah pada menghilangkan keberadaan sebagian sumberdaya alam. Ilmu pengetahuan yang berkembang seharusnya membongkar rahasia alam untuk melestarikannya dan melahirkan ketundukan yang pada Sang Pencipta. Bukan logika eksploitasi, kapitalisasi dan manipulasi yang mengukur semua dalam kacamata raupan rupiah dan harta semata. 

Angin adalah guru ketulusan dan kedermawanan. Air adalah guru kehidupan dan ketawadhuan. Pagi adalah guru keberkahan dan kesegaran. Siang adalah guru kesungguhan dan kerja keras. Malam adalah guru keikhlasan. Laut adalah guru kelapangan jiwa. Bumi adalah guru kesabaran. Hutan, gunung, hewan dan semuanya adalah guru bagi kita. Namun, acapkali kita gagal memahaminya, lupa men tafakuri nya hingga tak segan mengusik kesimbangannya. 

Alam memiliki logika dan bahasanya yang sederhana, keseimbangan. Namun, nafsu manusia memaksa alam mengikuti logika keuntungan bukan kearifan dan bahasa pemanfaatan tanpa pelestarian. 

10022021
#InspirasiWajahNegeri #MariBerbagiMakna #reHATIwan
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

135 [MULAI DARI DIRI SENDIRI]

Saya bersyukur kembali Allah SWT takdirkan di majelis ini. Acara syawalan atau halal bi halal Forum Lingkar Pena (FLP) NTB. Kopi darat macam ini mulai langka, tergusur dengan media komunikasi online yang begitu derasnya ditambah dengan kesibukan juga rutinitas yang kadang tak menyisakan jadwal yang bisa mempertemukan. Hingga ada yang berseloroh, "Bisanya kalau direncanakan tidak jadi-jadi, dan bila dadakan akhirnya jadi". Maaf pinjam kata-kata hari ininya Mbak Ciesel Dina Syihabna .  Dari pertemuan dua halal bi halal sepanjang hari Sabtu (19 April 2025) ini saya mendapatkan setidaknya di ingatkan kembali dua hal berharga.  Pertama, mendatangi bukan tunggu didatangi. Dua hal ini berbeda satu aktif dan satu lagi pasif. Biasanya jika punya kepentingan baru semangat mendatangi dan jika sedikit memiliki kelebihan timbul rasa harus didatangi. Jika di tarik dalam bahasa pergerakannya, membuat momentum atau menunggu momentum. Bila di bawa pada ruang kepemimpinan saya teri...

04 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

Sultan Abdul Khair Sirajuddin dikenal juga dengan nama La Mbila, orang Makassar menyebutnya " I Ambela ". Beliau dinobatkan menjadi Sultan ke II pada tahun 1050 H (1640 M).  Sultan wafat pada tanggal 17 Rajab 1098 H dan dimakamkan di Pemakaman Tolo Bali Bima. Pada masanya Upacara U'a Pua menjadi salah satu Upacara Besar Resmi Kesultanan Bima sejak tahun 1070 H. 

01 [MASJID AGUNG NURUL HUDA SUMBAWA]

Salah satu Masjid yang menjadi pusat keIslaman di Sumbawa Nusa Tenggara Barat adalah Masjid Agung Nurul Huda dipusat Kota Sumbawa. Bagi saya pribadi, pertama kali ke sini saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2004 silam. Kemudian kembali bersua saat bulan Mei 2017, selanjutnya Agustus 2017 saya lebih intens dan sering ke Masjid ini dan sempat mengukuti berbagai kegiatan keIslaman yang disajikan. Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa ini sangat memiliki peran strategis dalam penyebaran Islam diSumbawa. Menelisik sejarah dari berbagai sumber terungkap fakta bahwa masjid yang bersebelahan dengan Istana Kesultanan Sumbawa, Istana Tua “Dalam Loka” merupakan  Masjid Kesultanan Sumbawa. Masjid ini berdiri sejak tahun 1648 silam dan telah mengalami beberapa kali pemugaran.  Pada masa Sultan Dewa Mas Pamayam yang juga disebut Mas Cini (1648-1668) Telah ada masjid dilingkungan istana walau masih relatif sederhana bagunannya. Pada tahun 1931 masjid mengalami rehab kecil. Pada masa bu...