Langsung ke konten utama

[KEPEKAAN JIWA]

Ada peristiwa orang lain yang begitu berhikmah untuk kita. Benar-benar kena, tapi tidak langsung terjadi pada kita. Ada juga teguran dari-Nya namun lewat kejadian disekeliling, tidak langsung pada kita, padahal sudah nyata kelalaian yang telah dilakukan.

Apa yang terjadi pada diri dan sekitar sebenarnya tempat mengasah kepekaan jiwa. Ada banyak orang yang diberi teguran oleh manusia bahkan peristiwa alam sekalipun bukan malah berhenti dan merubah tingkah laku, namun masih tetap bahkan perangai buruknya tersebut kian menjadi-jadi. Ada pula yang hanya belajar dari daun yang berguguran akan hakikat kehidupan ini untuk apa? Dari teman yang sakit atau melihat orang-orang tak berdaya diatas ranjang Rumah Sakit. Sungguh kepekaan jiwa yang luar biasa.

Hati yang tak lagi sensitif sebenarnya buah dari akumulasi perangai kita, kesombongan yang berlapis-lapis, memakan yang haram terus menerus, penghambaan terhadap Rabb yang kian jauh dan makin menjauh.

Tiap ada noktah yang mengotori hati, segera hapus dengan istighfar dan meninggalkan penyebab kekotoran itu. Jika noktah itu dimanja maka bersiaplah hati anda akan punah olehnya.

26022019 18:23 RSUP 
#IWANwahyudi 
#MariBebagiMakna 
#InspirasiWajahNegeri 
www.iwan-wahyudi.net

*)Foto : salah satu momen mengasah kepekaan hati mengunjungi saudara yang sakit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

07 [EMAS ACEH UNTUK INDONESIA] Gerimis Desember

  Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno berpidato di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), salah satu isinya meminta rakyat Aceh menyumbang untuk Republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara. Kemudian para Teungku dan tokoh Aceh ikut turun tangan, diantaranya Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan pengaruhnya dan Teungku Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun, berinisiatif menjual emas dan tanah miliknya. Kemudian diikuti oleh para saudagar kaya Aceh hingga rakyat kecil pun banyak berkontribusi menyumbang emas yang disimpannya secara sukarela.   Pada akhir kunjungannya 20 Juni 1948 dari rakyat Aceh terkumpul 20 kilogram emas dan setidaknya tidak kurang 120 ribu dolar Singapura untuk membeli sebuah pesawat Dakota pertama milik republik yang diberi nama RI-001 Seulawah. (Buku “Pemuda Inspirasi Wajah Negeri” halaman 22-23). Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir bulan November lalu memakan korban lebih dari 900 jiwa meninggal ...

13 [SAKIT DAN MINDSET] Gerimis Desember

  Akhirnya harus konsultasi ke dokter setelah tiga hari mencoba survive dengan batuk dan radang tenggorokan. Biasa akhir-akhir ini penyakit musim cuaca tak menentu banyak mencari tempat di masyarakat, macam batuk, flu, radang, demam dan sekawanan nya. Dan saya beruntung beberapa dokter tempat meminta "racikan" penyembuh selalu memberi ruang bertanya dan dapat pencerahan lebih banyak dari waktunya memeriksa di atas ranjang pemeriksaan. Saya sampaikan, coba-coba saya lihat di dunia maya tentang sakit yang diderita. Terkait penyebab, gejala, efek samping dan pengobatannya. Si dokter memberi saran agar tidak sepenuhnya mengikuti hal itu. Sebab tanpa didasari pemeriksaan terhadap pasien yang membaca, tiap pasien tidak sama persis gejalanya. Apalagi kemudian video-video di media sosial itu mempengaruhi mindset dan alam bawah sadar hingga menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan berlebihan pada sakit yang di derita. Ujungnya kepikiran dan membuat tubuh lebih cepat drop. Kami tutup ...

12 [BUKU KARYA KOMUNITAS] Gerimis Desember

  Buku karya para pegiat menulis tentu sudah biasa. Buku karya komunitas literasi, itu harus karena merupakan pembuktian. Buku tulisan komunitas menulis, tidak aneh. Yang malahan aneh jika komunitas menulis tidak memproduksi tulisan dan melahirkan buku karya. Bulan lalu alhamdulillah bersua dengan buku "Bukan Kisah Biasa, Perjalanan Cinta Para Pejuang Al-Qur'an" dan berjumpa salah seorang penulisnya Mbak Rahayu Praya Ningsih . Bukunya masih hangat, terbit bulan November lalu. Berisi 25 tulisan dari 14 penulis pegiat Al-Qur'an pada Graha Alquraniyah Mataram. Isinya terkait kisah-kisah inspiratif dan berenergi yang tercecer dari aktivitas mereka pada zona pengabdiannya tersebut. Walau saya dulu pernah membaca cemoohan seorang akademisi, "Nulis buku kok banyak sekali penulisnya?". Saya dalam hati bertanya balik, "Emang ada larangannya dan haram?". Mungkin si akademisi lupa ini buku, bukan jurnal yang punya batasan jumlah penulis. Selalu angkat to...