Langsung ke konten utama

[KEPEKAAN JIWA]

Ada peristiwa orang lain yang begitu berhikmah untuk kita. Benar-benar kena, tapi tidak langsung terjadi pada kita. Ada juga teguran dari-Nya namun lewat kejadian disekeliling, tidak langsung pada kita, padahal sudah nyata kelalaian yang telah dilakukan.

Apa yang terjadi pada diri dan sekitar sebenarnya tempat mengasah kepekaan jiwa. Ada banyak orang yang diberi teguran oleh manusia bahkan peristiwa alam sekalipun bukan malah berhenti dan merubah tingkah laku, namun masih tetap bahkan perangai buruknya tersebut kian menjadi-jadi. Ada pula yang hanya belajar dari daun yang berguguran akan hakikat kehidupan ini untuk apa? Dari teman yang sakit atau melihat orang-orang tak berdaya diatas ranjang Rumah Sakit. Sungguh kepekaan jiwa yang luar biasa.

Hati yang tak lagi sensitif sebenarnya buah dari akumulasi perangai kita, kesombongan yang berlapis-lapis, memakan yang haram terus menerus, penghambaan terhadap Rabb yang kian jauh dan makin menjauh.

Tiap ada noktah yang mengotori hati, segera hapus dengan istighfar dan meninggalkan penyebab kekotoran itu. Jika noktah itu dimanja maka bersiaplah hati anda akan punah olehnya.

26022019 18:23 RSUP 
#IWANwahyudi 
#MariBebagiMakna 
#InspirasiWajahNegeri 
www.iwan-wahyudi.net

*)Foto : salah satu momen mengasah kepekaan hati mengunjungi saudara yang sakit

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...