"Jika generasi zaman old hafal dengan peribahasa Tong Kosong nyaring bunyinya, maka generasi milenials zaman now diakrabi dengan istilah Kaleng-kaleng. Keduanya sama-sama melabeli hal yang kurang baik bahkan menyebalkan."
Setelah sejenak berselancar di dunia Maya saya menemukan makna dari Kaleng-kaleng sebagai berikut :
Kaleng-kaleng masuk ke dalam bahasa gaul atau bahasa ABG yaitu ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan oleh anak muda. Sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia.
Kaleng-kaleng adalah sebuah istilah yang biasanya diartikan sebagai sesuatu yang buruk, tidak berkualitas atau abal-abal.
Tong kosong maupun kaleng-kaleng selalu nyaring bunyinya, bukan karena merdu tapi cempreng dan bising. Merusak suasana, memekakan telinga, bahkan mengganggu fokus orang beraktifitas.
Jangan mau menjadi tong kosong selamanya. Pada awalnya wajar sesuatu bermula dari tidak ada, namun hendaknya perjalanan waktu membuat seseorang makin memiliki pengalaman dan wawasan sehingga kemudian dia menjadi bijak dan berisi. Jangan puas hanya menjadi kaleng-kaleng yang dari jauh dilihat orang seperti plat baja, nyatanya hanya lempeng pipih yang mudah penyok. Tapi tumbuhlah bersama berjalannya waktu untuk mengenal dan mengembangkan potensi diri hingga berkualitas, meningkatkan harkat dan martabat diri.
"Kebodohan yang paling bodoh saat anda dibodohi oleh kebodohan untuk senantiasa bangga dan betah menjadi bodoh"
160122019 23:42 KMP Wicitra Dharma
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
#reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net
Komentar
Posting Komentar