"Warisan terbaik ialah sesuatu yang sudah bermanfaat bahkan sebelum dirimu tiada. "
Banyak orang bahagia saat mendapat warisan entah dari siapapun. Biasanya jika tidak diwasiatkan secara lisan oleh pemberi saat masih hidup, dapat melalui surat wasiat yang dibaca dan diketahui setelah pemberi meninggal. Wasiat dan warisan itupun baru dapat dilaksanakan, dibagikan dan digunakan ketika pemberi telah tiada.
Warisan biasanya berupa harta benda yang bernilai uang, baik harta bergerak maupun diam. Saking menggodanya harta ini, termasuk segala jenis harta bagi mereka yang gelap mata, tak jarang menimbulkan pertumpahan darah pada ahli warisnya. Ya, bisa karena tidak adil pembagiannya atau karena gelap mata oleh harta tadi.
Wah, jika pemberi warisan tau dapat menimbulkan perpecahan dan pertumpahan darah pada mereka yang bersaudara, pasti sedih sekali. Apalagi banyak juga yang dibumbui dengan saling gugat dipengadilan yang banyak memakan waktu, energi, perasaan juga harta juga.
Warisankanlah warisan berupa karya, yang orang lain dapat menikmatinya sejak kalian masih ada. Ia akan mengalirkan manfaat dan kebaikan bahkan jika usia dimuka bumi dicukupkan-Nya. Buya Hamka lebih dari 100 karya berupa buku yang ditulisnya, Pramoedya Ananta Toer lebih dari 50 karya sastra yang ditelurkan.
Wah itukan sulit, emang elu kira menulis itu gampang. Dua orang diatas lahir dan hidup dimasa penjajahan dan awal kemerdekaan bersama tokoh bangsa lainnya yang juga melahirkan karya. Seenak-enaknya masa penjajahan, tak senyaman belajar, berpikir dan menulis dijaman milenial sekarang bro n sis. Untuk hidup saja saat itu masih dalam bayang-bayang ketakutan serangan penjajah yang bisa membunuh kapan saja.
So, mari memulai dan terus berkarya apa aja. Salah satunya nulis rutin dari #30haribercerita. Setiap menulis dan menerbitkan karya sejatinya sedang menambah dan memperpanjang usiamu heb.
01012021
#IWANwahyudi
#30hbc2101
#30haribercerita
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Komentar
Posting Komentar