Langsung ke konten utama

063 [AIR KERAN MASJID KAMPUS]


Ini kisah awal masuk kuliah tahun 2000. Masjid Kampus menjadi tempat istirahat favorit karena berada di antara gedung kuliah dan ruang laboratorium tempat kami praktikum. Masjid ini berjarak sekitar 2 kilometer dari kost saya. Jika mau balik istirahat lumayan capek jalan kaki. Apalagi kebanyakan praktikum di siang hari yang terik. 

Di ruang marbot yang satu bangunan dengan sekretariat LDK @ldkunram Baabul Hikmah di samping masjid, juga menjadi tempat saya banyak beraktivitas sebagai anggotanya. Termasuk patungan untuk urusan perut. Masak bersama di rice cooker kemudian lauk urunan masing-masing mengumpulkan uang seadanya. 

Nah yang menjadi masalah, saya terbiasa minum air yang direbus (di kampung dan kos biasa merebus air untuk diminum). Sedangkan para pelaku makan urunan ini sudah terbiasa minum air mentah. Saat itu air galon masih menjadi barang mewah dan tumbler (botol air minum) tidak se familiar sekarang. Itu hanya bagi anak usia taman kanak-kanak. 

Beberapa kali uang saku bisa mengatasi dengan membeli air mineral gelas. Lama-lama bisa tekor. Akhirnya coba ikuti tradisi mereka. Sehabis makan, pasang bibir di mulut keran tempat wudhu masjid. Merasakan sensasi air dingin serasa betul sebagai sumber kehidupan gratis. 

Benar sekali firman-Nya dalam Surah al-Anbiya ayat 30. Kata “air” dibahas sebanyak 63 kali yang tertulis dalam 42 surah Al-Qur’an.

"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?”

Dan hiduplah kami para pelaku minum air keran itu hingga sekarang dan menggapai kesuksesan. 

Beberapa waktu lalu saya sempat mampir di Masjid kampus itu, termasuk ke sekretariat penuh perjuangan. Pada adik-adik mahasiswa yang ada di sana saya bertanya, "Apakah air keran tempat wudhu masih jadi pelarian menyambung kehidupan?". Mereka para Gen Z dengan bangga memamerkan dispenser yang diatasnya ada galon sambil menawarkan, "Mau minum yang panas atau dingin bang?"

Rumah Merpati 22, 4 Maret 2025
#CeritaRamadanku #CeritaRamadanku2504 
#MariBerbagiMakna #MemungutKataKata #JelajahRamadan #reHATiwan #reHATIwanInspiring
@sobatnulis.ig @rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

088 [KESEJAHTERAAN EMOSIONAL]

"Menulis adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kesejahteraan emosional dalam diri. Mencurahkan perasaan membuat hati menjadi lebih tenang, lega, dan menelurkan sebuah karya membuat diri terasa lebih berarti." (Nana Yunita dalam "Kemilau Cahaya dalam Gulita" halaman 146)  Akhir pekan ini saya memilih mengkhatamkan buku kisah nyata karya Mbak Nana Yunita yang tiba akhir bulan lalu. Perjuangan membersamai putra ketiganya Emran Sulaiman sepanjang tahun 2024 lalu dalam menghadapi kanker Retinoblastoma.  Emran, 11 Maret lalu baru genap berusia tiga tahun. Tentu tidak semudah merawat remaja atau orang dewasa yang sudah lebih mengerti ini dan itu. Dan lebih dari 16 kali bolak-balik Lombok dan RS dr Soetomo Surabaya hanya berdua. Sebuah jarak yang melelahkan jika terjadi pada saya, proses yang bisa jadi hadir kebosanan yang manusiawi. Meninggalkan rutinitas dan hilang sejenak dari kehidupan biasanya. Waktu total tercurah menemani buah hati tercinta. Belum lagi...

[BAN SEREP, BAHAGIA WALAU BUKAN YANG UTAMA]

Semua kita hampir pernah naik kendaraan, diantaranya pernah mengalami atau melihat kendaraan tersebut bannya kempes atau bocor sehingga perjalanan tertunda dan terhambat. Seketika itu ban yang bocor tersebut harus segera diganti dengan ban yang lain, ban cadangan itu biasa dikenal dengan nama BAN SEREP.  Dalam hidup juga kita merasakan hal yang sama layaknya ban serep. Setiap saat yang menjadi perhatian, tumpuan dan pujian bukan kita. Hal-hal yang menyenangkan selalu tidak dilibatkan, bahkan ban serep disembunyikan agar tidak terlihat, disimpan ditempat yang paling bawah, biasanya dikolong kendaraan yang paling dahulu terkena debu, terciprat becek bahkan tergores oleh dahan dan benda tumpul lainnya saat melalui jalan pegunungan dan hutan. Mengalami Kejadian dan Beban Berat. Semua ban memiliki fungsi yang luar biasa. Semahal apapun harga mobil, sekinclong apapun body kendaraan, semahir apapun supir, secanggih apapun mesin yang digunakan, semua tidak akan memiliki arti sa...