“ Setiap orang memulai sesuatu dari titik nol. Atau pernah kembali ke titik nol setelah melangkah dengan segala alasannya. Titik nol salah satu pijakan untuk tetap di posisi itu, mundur kebelakang atau kembali berjalan menjadi lebih baik dan bermakna lagi.” #reHATIwan
Mau corat-coret terkait ini kemarin, tapi karena hari pertama Idul Fitri akan banyak tenggelam dengan ucapan hari lebaran dan segala "ritual" kegembiraannya. Kenapa kemarin? Tanggal 10 April sangat istimewa bagi Kota Bima. Di tanggal itulah lahirnya Kota Bima yang dulunya sebuah kecamatan yang menjadi bagian dari Kabupaten Bima, Kecamatan RasanaE.
Titik Nol Kilometer Kota Bima setidaknya baru saya mengetahuinya 2 tahun terakhir dengan adanya bangunan Titik Nol Kilometer. Sebelumnya pada lokasi ini memang tidak ada penanda apapun dan cuma ramai saat sore hingga malam oleh gerobak penjual martabak, gorengan dan sate ayam.
Titik nol kilometer Kota Bima ini berada di Jalan Soekarno-Hatta sebelah Utara Lapangan Pahlawan atau sebelah Barat RS. dr Agung. Tepatnya pas di depan bekas pandopo bupati Bima dulu itu.
Saya sampai sekarang mencari-cari apa alasan tempat ini dijadikan titik nol kilometer Kota Bima. Biasanya memiliki alasan sejarah yang kuat sekali sebagai dasar. Tapi, google belum bisa membatu rasa penasaran saya.
Lalu apa sebenarnya titik nol kilometer atau 0 kilometer itu? Titik nol kilometer merupakan penanda geografis sebuah wilayah. Penentuan lokasi titik nol kilometer ditentukan dengan cara merujuk pada suatu koordinat geografis yang nantinya ditetapkan titik pusat atau titik mula dari suatu wilayah.
10 April 2024 kemarin, tepat 22 tahun berdirinya Kota Bima. Daerah ini pemekaran dari Kabupaten Bima berdasarkan UU RI nomor 13 tahun 2002. Kota kedua di NTB setelah Kota Mataram yang menjadi wilayah administratif. Dan kota pertama di Pulau Sumbawa.
Perkembangan kota Bima selama lebih dua dekade ini sangat luar biasa dan membanggakan dibanding sebelum dimekarkan. Dalam usia 22 tahun ini setidaknya menjadi titik nol dalam perenungan perjalanannya.
Sejak 26 September 2023 lalu, pj Gubernur NTB telah melantik pj walikota Bima Bapak Ir. H. Mohammad Rum, MT sebagai pelaksana pemerintahan hingga pilkada serentak bulan November tahun 2024 ini. Masa transisi ini menjadi titik nol bagi pemerintahan hasil pilkada nanti.
Satu lagi peristiwa bersejarah tahun 2023 lalu bagi kota Bima. Menjadi jadi garis tebal perjalanan kota kita ini. Kamis, 5 Oktober 2023 mantan Walikota Bima 2018-2023 Muhammad Lutfi resmi ditahan KPK. Kurang dari sebulan setelah berakhir periode pemerintahannya. Ini harus menjadi titik nol kota Bima memperbaiki tata kelola pemerintahannya kedepan terkait penyakit Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Terkait literasi saya coba menelisik jumlah perpustakaan umum yang ada di kota Bima. Hal ini penting untuk menakar kewajiban dan layanan pemerintah kepada masyarakatnya.
Kota Bima hingga tahun 2020 memiliki 1 perpustakaan umum Kota Bima dan 46 perpustakaan umum di masing-masing kecamatan dan kelurahan serta 284 perpustakaan umum bacaan masyarakat (Sumber Data : Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima, Tahun 2021).
Selain jumlah bangunan perpustakaan yang terdata, langkah selanjutnya yang menentukan perfungsi dan bermanfaatnya ialah jumlah dan kualitas koleksi bacaan, kenyamananan tempat baca dan informasi keberadaan dan jadwal perpustakaan. Ini menjadi tititk nol bagi kota Bima setelah mendirikan bangunan, selanjutnya mengelola dan menghidupkan perpustakaan hingga mempengaruhi hidup masyarakatnya.Perpustakaan selain sebagai tempat membaca, perlu melakukan kegiatan atau event kekinian yang membuat masyarakat berkunjung dan mengenal lebih dekat. Seperti contohnya lomba mewarnai gambar, lomba bercerita, lomba membaca puisi, lomba foto tentang buku dan perpustakaan, lomba video terkait literasi di kelurahan dan kecamatan serta kegiatan serupa lainnya dengan berbagai segmen masyarakat.
Selamat milad kotaku, terus berbenah memperbaiki diri
menjadi kebanggaan kami warganya.
11 April 2024
Komentar
Posting Komentar