Langsung ke konten utama

[SELAMAT JALAN SANG GURU GEOGRAFI]

Jika ada yang bertanya pada saya, "Siapa yang pertama kali mengajari kamu tentang kekayaan Indonesia lebih mendalam?" Saya akan lantang menjawab "Guru Geografi".

Bagi generasi kami, masuk SMP berarti akan mengalami perubahan besar salah satunya karena ada berbagai mata pelajaran baru dan lebih mendalam. Seperti IPA dipecah menjadi Biologi dan Fisika, sedangkan IPS didetailkan menjadi Ekonomi, Sejarah dan Geografi. Kelas satu diajarkan secara umum tentang Geografi : peta, cuaca, iklim dan sebagainya, kelas dua tentang sumber daya alam Indonesia dan kelas tiga beberapa negara di semua benua. Kelas dua masih lekat dalam ingatan setiap Bab mata pelajaran geografi terkait Sumberdaya Alam yang dimiliki Indonesia dan sebarannya ada di pulau atau provinsi mana saja, termasuk Sumberdaya Alam unggulan masing-masing daerah. Beberapa Bab tersebut diantaranya : Perikanan, Perkebunan, Kelautan, Kehutanan, Transportasi dll. Walaupun duduk di bangku kelas sekolah daerah pelosok seakan kami dibawa seperti seorang presiden yang berkeliling Indonesia mengenal semua potensi lengkap dengan peta sebarannya.

Sang guru geografi yang mengajarkan itu semua adalah Bapak Landa Mahmud yang akrab kami sebut Guru Lendo. Setamat SMP hampir tak pernah bertemu beliau karena bagian besar kami melanjutkan sekolah menengah Umum (SMA) dikota Bima dan melanjutkan saya melanjutkan studi di Mataram. Tahun 2016-2017 saya oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah ditunjukan sebagai salah satu Tim Monev SMP se-NTB dan salah satu yang di Monev adalah SMPN 5 Kabupaten Bima (nama sekolah SMP kami saat itu karena sejak awal berdiri hingga sekarang beberapa kali berganti nama). Alhamdulillah bisa berkunjung kembali ke SMP tercinta yang saat itu dipimpin oleh Guru Lendo sebagai kepala sekolahnya.

Waktu terus berjalan hingga tiga tahun yang lalu saat kami seangkatan melakukan kegiatan reuni rutin tiap libur lebaran. Kami sempat mengunjungi rumah Guru Lendo yang juga ayah dari salah satu teman seangkatan.

Dan akhirnya sang waktu membawa kita pada hari ini. Jum'at Pagi tadi salah seorang teman mengirim kabar melalui group WA alumni SMP "Berita duka Innalillahiwainnailahirajiun telah berpulang ke rahmatullah keluarga,Guru Kita,orang tua dr Pak Lahmudin,Spd H. Landa Mahmud biasa dipanggil aji lendo hari ini, semoga beliau husnul khotimah dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran amin YRA...
Lembo Ade & Nae2 Sabar  ya"

Selamat Jalan Sang Guru Geografi, sang guru yang pernah menuntun kami keliling Indonesia saat dibangku kelas SMP. Semoga semua ilmu yang engkau berikan menjadi amal jariyah tak berbatas. Semoga Almarhum Guru Lendo Husnul Khatimah dan diterima segala amal ibadahnya.

Menjelang Adzan Jum'at 
25 Mei 2018 11:58wita. Masjid Nurul Iman Batu Alang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...